LINTASNEWS – Daya beli masyarakat Banten mulai menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik, pada Januari 2021. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat inflasi di Banten. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, inflasi di Banten naik 0,34 persen. Ini lebih tinggi dari nasional yang hanya naik 0,26 persen.
“Tingginya angka inflasi Banten menandakan terjadi pemulihan daya beli masyarakat Banten, yang lebih tinggi jika dibandingkan penduduk Indonesia secara umum,” ungkap Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana, dalam rilis BPS Provinsi Banten.
Hal ini, lanjutnya, juga bisa jadi mengindikasikan bahwa penanganan Covid-19 di Banten lebih baik daripada pusat. Apalagi bila dibandingkan dengan Jakarta ataupun Bandung.
Adhi menerangkan, inflasi di Jakarta hanya 0,14 persen dan Bandung hanya 0,10 persen. Rendahnya inflasi di kota itu karena masyarakat masih takut untuk berbelanja ke pasar atau mal. Sedangkan di Banten yang tingkat inflasinya sebesar 0,34 persen menandakan aktivitas produksi atau konsumsi masyarakat sudah lebih baik, walau belum sebaik kondisi pra Covid-19.
Adhi juga mengatakan, ketiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Banten mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 107,91. Kemudian Kota Cilegon sebesar 0,34 persen dengan IHK sebesar 107,44 dan Kota Tangerang sebesar 0,32 persen dengan IHK sebesar 105,38.
Bahkan, berdasarkan data BPS, inflasi di Kota Serang merupakan tertinggi keempat dari 26 kota-kota di Pulau Jawa setelah Kota Surakarta, Kota Madiun, dan Kota Yogyakarta. “Bahkan, IHK Kota Serang tertinggi kedua setelah Bekasi,” tuturnya.
Lebih lanjut Adhi mengatakan, untuk sementara, kenaikan harga komoditas belum perlu diwaspadai pemerintah. Namun, menjelang Ramadan dan Idul Fitri pada April sampai dengan Mei nanti tentu perlu diantisipasi. “Dari sekarang, pelaku usaha harus sudah punya ancang-ancang,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPS RI Suhariyanto melaporkan pergerakan inflasi pada Januari 2021 tercatat mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan Desember 2020 yang saat itu tercatat sebesar 0,45 persen. BPS mencatat, pada Januari 2021 tingkat nasional mengalami inflasi sebesar 0,26 persen secara bulanan (month-to-month).
“Angka inflasi pada periode ini tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2020 yang saat itu sebesar 0,39 persen,” terangnya saat rilis data BPS secara virtual, kemarin.
Apabila melihat pergerakan ini, Suhariyanto mengatakan, memasuki tahun 2021 ini, dampak Covid-19 masih belum reda dan membayang-bayangi perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia. (mth/rls)