BOGOR– Dirbinapi Latkerpro DitjenPas Thurman Hutapea menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dalam membina narapidana terorisme (Napiter) hingga kembali lagi ke pangkuan Ibu Pertiwi NKRI.
Hal tersebut Thurman sampaikan saat menyaksikan langsung kegiatan Ikrar Setia NKRI yang dilakukan oleh 40 Napiter yang juga dihadiri oleh Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafly Amar, KadivPas Jawa Barat Maulidi Hilal, unsur muspika dan perwakilan UPT se-Bogor Raya.
Kegiatan yang juga disiarkan langsung oleh PASTv Humas DitjenPas yang dikomandoi oleh Srikandi Pemasyarakatan yakni Kabiro Humas dan Protokoler DitjenPas Rika Aprianti tersebut berlokasi di Lapangan Lapas Narkotika Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Senin (15/8).
“Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Lapas Kelas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dan Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur atas pengabdian dan dedikasi saudara dalam menjalankan tugas,” ucap Thurman.
“Tugas yang sangat mulia yakni, membina warga binaan kita dengan berhasil mengikrarkan 40 orang napiter dengan rincian 37 Napiter dari Lapas Kelas Narkotika IIA Gunung Sindur dan 3 Napiter dari Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur,” imbuh Thurman.
Thurman menjelaskan, sampai hari ini jumlah napiter yang telah menyatakan ikrar setia kepada NKRI sebanyak 103 orang dan sudah mencapai 206 persen dari target kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada tahun 2022.
Thurman berharap, keberhasilan dalam mencapai Tarja tahun ini bisa terus berkesinambungan sebagai motivasi dan semangat untuk terus berkarya dalam bidang pembinaan napiter dengan semangat Pemasyarakatan PASTI MAJU.
Terakhir, dirinya kembali mengapresiasi Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur yang telah berhasil menjadi Lapas yang paling banyak mengikrarkan Napiter selama 2 tahun beturut-turut, yakni sebanyak 67 orang pada tahun 2021 dan pada tahun 2022 sebanyak 47 orang (per 15 Agustus 2022).
“Ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa dan saya mengajak Bapak dan Ibu dari Kementerian/Lembaga yang hadir di sini, untuk bisa ikut memberikan apresiasi kepada Lapas Narkotika kelas IIA Gunung Sindur dan Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur beserta jajarannya,” tandas Thurman.
Sebelumnya, Kalapas Narkotika Gunung Sindur Damari menguraikan, pihaknya membentuk tim deradikalisasi yang terdiri dari delapan orang Pamong atau wali pemasyarakatan yang khusus menangani WBP terorisme.
“Dan tiga orang warga binaan terorisme yang sudah NKRI sebelumnya untuk mengurangi paham radikal warga binaan terorisme yang masih keras,” terang Damari.
Tim deradikalisasi ini mendapat dukungan penuh dari BNPT, DENSUS 88 AT POLRI, dan
Badan Intelijen Negara. Serta peran Bapas Bogor dalam mendukung proses integrasi yang diberikan kepada warga binaan tindak pidana terorisme.
Dirinya berharap, langkah-langkah yang telah diambil dalam melaksanaan pembinaan kepada warga binaan terorisme tidak hanya dapat membuat untuk kembali ke pangkuan NKRI tetapi juga membuat mereka dapat kembali diterima di tengah masyarakat.
“Semoga kedepannya Lapas Narkotika Gunung Sindur dapat tetap menjaga sinergi dan kolaborasi dengan aparat penegak hukum terkait seperti dengan Polres,
Densus, BNPT, BIN, Kodim, dan Stake Holder lainnya,” ujarnya.
“Semoga apa yang dilakukan oleh
Lapas Narkotika dan Lapas Khusus Gunung Sindur ini menjadi inspirasi bagi Lapas atau Rutan lainnya yang melaksanakan pembinaan kepada warga binaan khusus terorisme,” pungkasnya.
Terpisah, Kasi Binadik Tri Mulyono menambahkan, pelaksanaan kegiatan ikrar NKRI tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mengantisipasi terjadinya Pandemi COVID-19.
“Keselamatan para pejabat, pegawai dan WBP serta peserta kegiatan, adalah prioritas. Diharapkan, melalui ikrar NKRI ini dapat memotivasi Napiter yang belum NKRI,” terangnya kepada wartawan media ini.
Senada dengan para pimpinannya, Kasubsie Registrasi Rizky Kesuma Putra juga berharap kepada Napiter yang telah ikrar ke NKRI agar tetap mematuhi seluruh peraturan yang telah ditentukan oleh Lapas tempatnya mengabdi tersebut.
“Yang ikrar NKRI hari ini dari jaringan JAD berjumlah 28 orang. Sedangkan dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) berjumlah 12 orang, total seluruhnya 40 orang,” beber Rizky.
Alumni AKIP 47 tersebut menegaskan, ikrar NKRI puluhan Napiter di tempatnya mengabdi tersebut merupakan hadiah untuk HUT RI ke 77 dan HDKD ke-77 pada tahun 2022 ini.
“Mari bersama-sama kita ciptakan Lapas tercinta ini menjadi Lapas yang benar-benar profesional dalam pelayanan, pengabdian,” tandas pria asal Palembang – Sumatera Selatan tersebut, di ruang kerjanya.