LINTASNEWS-Kinerja Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) yang baru diharapkan bisa lebih baik lagi dari yang lama. Sebab, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany dinilai kinerjanya belum memuaskan.
Demikian kesimpulan hasil perbincangan Radar Tangsel.Com (Grup LintasNews.Co.Id) dengan akademisi yang juga pengajar Program PascaSarjana (S2) Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Borobudur, Dr. Wiwik Sri Widiarty, S. H., M. H. “Saya melihat di era kepemimpinan Airin, Tangsel masih jauh dari harapan masyarakat. Kalau Anda tanya berapa nilai Airin, saya katakan 6 atau 6,5 lah,” ucapnya, di Tangsel, Selasa (2/2/2021).
Kata pengajar Program Studi Magister Ilmu Hukum UKI ini, banyak yang harus dibenahi di era kepemimpinan Airin ini. “Walikota Tangsel yang baru tentunya harus lebih baik lagi dari yang sekarang (Airin). Kemarin, jujur saja saya prihatin dengan kondisi Tangsel. Banyak keluhan warga. Dan ini harus dibenahi,” katanya.
Lebih lanjut, mantan wakil ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia DKI Jakarta ini menjelaskan, pelayanan publik kepada masyarakat Tangsel, misalnya belum maksimal dan harus lebih ditingkatkan. “Lalu, pada musim hujan begini banyak genangan air, infrastruktur juga banyak yang dikeluhkan masyarakat,” sebutnya.
Menurut akademisi yang pernah lolos seleksi administrasi calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, kondisi Tangsel saat ini stagnan alias belum ada peningkatan signifikan. “Kecuali, kalau ada gebrakan yang luar biasa baru ada perubahan. Apalagi, di masa pandemi covid 19 seperti ini,” tegasnya.
Wiwik yang juga merupakan warga Cirendeu, Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel ini pun meminta agar walikota cepat merespon segala keluhan dan persoalan di Tangsel. “Jangan warga teriak-teriak baru direspon,” tandasnya.
Ia mendesak walikota Airin harus merespon segala persoalan warga karena Tangsel ini wilayah pemekaran. “Tangsel sendiri banyak yang harus dibenahi karena merupakan wilayah baru (pemekaran) dan penduduknya padat. Walikota baru (Benyamin Davnie) harus lebih baik lagi,” wanita lulusan Master Hukum (S2) Universitas Indonesia (UI) ini mengharapkan. (AGS)