PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melalui Region 8 Jakarta 3 bersama Payment Operation Group Kantor Pusat, melaksanakan kunjungan silaturahmi sekaligus koordinasi strategis dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten pada hari Rabu 27 Agustus 2025.
Pertemuan ini membahas rencana sentralisasi pengelolaan kas di seluruh kantor cabang BRI di Provinsi Banten, menggantikan sistem distribusi kas yang selama ini dikelola masing-masing kantor cabang.
Rombongan BRI dari kantor pusat dipimpin Ibu Andini Nauli Nasution, Group Head Payment Operation Group Kantor Pusat, beserta jajaran. Kehadiran tim pusat ini menunjukkan keseriusan BRI dalam mengawal transformasi operasional kas yang lebih efisien, aman, dan terintegrasi.
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Ameriza M. Moesa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten. Dalam kesempatan ini, BRI memaparkan rencana pengelolaan kas secara terpusat untuk memperkuat efisiensi operasional, menekan tingkat idle cash, dan mempercepat arus kas antar unit kerja.
Moch Suratin, Regional CEO BRI Region 8 Jakarta 3, menyatakan, pihaknya sangat menghargai kesempatan untuk memperkuat sinergi dengan Bank Indonesia Banten.
“Sentralisasi kas dimaksud untuk menciptakan efisiensi operasional sekaligus meningkatkan keamanan kas. Dengan struktur yang lebih terintegrasi, kami berharap BRI dapat mengelola likuiditas secara lebih akurat dan responsif terhadap dinamika di lapangan.” ujarnya, melalui siaran pers yang diterima Jumat 29 Agustus 2025.
Sementara itu, Andini Nauli Nasution, Group Head Payment Operation Group Kantor Pusat, menambahkan pengelolaan kas yang lebih modern dan terpusat merupakan bagian dari roadmap transformasi BRI untuk mendukung layanan keuangan yang cepat, aman, dan efisien.
“Langkah ini juga sejalan dengan misi BRI dalam mendukung penguatan stabilitas sistem pembayaran nasional.” ujarnya.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi forum koordinasi teknis, tetapi juga momentum penguatan hubungan kelembagaan antara BRI dan Bank Indonesia.
Bagi BRI, sinergi ini sangat penting untuk memastikan tata kelola kas berjalan dengan prudent, mendukung kelancaran distribusi uang tunai di masyarakat, serta mendukung stabilitas perekonomian daerah dan nasional.
Editor: Bayu Mulyana