LINTASNEWS-Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ali Rahmat mengimbau kepada warga Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) supaya senantiasa menjaga imunitas (dayah tahan tubuh). Ini sangat penting untuk menangkal dan mencegah bahaya virus corona (Covid-19) yang hingga kini masih merajalela dan menyerang masyarakat.
Itu adalah salah satu poin kesimpulan wawancara Radar Tangsel.Com (Grup Lintas News.Co.Id) dengan Ali Rahmat, pada Sabtu (12/2/2021) melalui pesan WhataApp. Kata Anggota DPRD Kota Tangsel dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pamulang itu, selain menjaga imunitas, warga juga harus patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Disebutkan politisi yang juga seorang pendidik dan pendiri pesantren ini, prokes tersebut adalah 5 M. “Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Mengurangi mobilitas dan Menghindari kerumunan massa,” terang wakil rakyat yang sederhana dan kalem ini.
Papar Ali, keberadaan Covid-19 itu nyata. “Yang penting, kita tepat ikutin protokol kesehatan semaksimal mungkin, jaga imunitas tubuh,” loyalis Ahmad Syaikhu ini menyatakan.
Nah, yang terpenting lagi, tandas ketua Komisi I (Bidang Pemerintahan dan Hukum) DPRD Kota Tangsel ini, masyarakat harus senantiasa berdoa. “Mohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” imbau politisi yang santun dan low profile tersebut.
Saat ditanya, bagaimana kondisi Pamulang yang merupakan dapilnya? Wakil ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangsel ini mengatakan, alhamdulillah aman. “Dapil saya aman,” sebut Ali Rahmat.
Ketika ditanya, bukankah Pamulang adalah wilayah tertinggi kasus covid 19-nya dari seluruh kecamatan di Tangsel diikuti nomor 2 adalah Pondok Aren meski sekarang secara total Tangsel sudah masuk zona orange? Ali menjawab, betul.
“Betul. Pokoknya jaga kesehatan dan imunitas serta jalankan protokol kesehatan dengan baik,” politisi yang sangat dekat dan peduli dengan konstituen dan masyarakat ini menegaskan.
Sebelumnya diberitakan, hingga akhir tahun 2020, Wilayah Kecamatan Pamulang “merajai” kasus Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel). Sampai akhir tahun lalu, Kamis 31 Desember 2020, tercatat totalnya ada 990 kasus.
Camat Pamulang, Mukroni menanggapi hal ini mengatakan, kondisi tersebut disebabkan oleh kasus kiriman dari di luar daerah. Khususnya Wilayah DKI Jakarta, kata dia.
Mantan lurah Pondok Ranji ini menjelaskan, banyak warga yang bekerja atau beraktivitas sehari-hari di DKI Jakarta akhirnya terpapar Covid-19 saat kembali ke Wilayah Pamulang. “Bukan aktivitas di Wilayah Pamulangnya. Tapi, bisa saja mereka banyak bekerja di luar seperti di Jakarta, kemudian terkontaminasi,” ungkap Mukroni pada awak media, baru-baru ini.
Diungkapkan lagi Mukroni, tingginya jumlah populasi masyarakat di Pamulang juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi angka kasus positif Covid-19. Cetus dia, Kecamatan Pamulang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Wilayah Tangerang Selatan.
“Ya karena memang populasi yang sangat tinggi. Sehingga, menyebabkan angka kasus Covid-19 tinggi karena banyaknya masyarakat yang terkena dari aktivitas mereka,” ungkapnya.
Untuk diketahui, akumulasi kasus positif Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan sampai saat ini sebanyak 3.710 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.140 orang dilaporkan telah sembuh.
Angka kesembuhan itu tidak bertambah dari data sehari sebelumnya. Sementara, 178 orang lainnya meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19.
Bertambah empat kasus dibanding data terakhir pada Rabu (30/12/2020). Adapun sampai saat ini masih ada 392 kasus Covid-19 aktif atau pasien positif yang masih menjalani perawatan dan juga isolasi mandiri.
Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang juga melaporkan masih ada 111 pasien suspek aktif dan 12 pasien probable aktif. Kecamatan Pamulang masih menjadi wilayah dengan angka kasus positif Covid-19 tertinggi di Tangerang Selatan, yakni 990 kasus.
Lalu, disusul wilayah Kecamatan Pondok Aren yang dilaporkan terdapat 848 kasus positif Covid-19. (AGS)