LINTASNEWS-Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyarankan agar Pemerintah Kota Tangsel tanggap mengendalikan pandemi. Saran itu disampaikan Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Alexander Prabu.
Politisi PSI ini menyarankan agar kebijakan pengendalian pandemi oleh Pemkot Tangerang Selatan terukur dan efektif. Karena, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang selama ini menjadi tumpuan dalam melakukan pengecekan Covid-19, saat ini berhenti (stop) sementara menerima sampel.
Hal itu dikarenakan adanya pemeliharaan mesin yang entah kapan selesai. Menurutnya, anak buah Airin di dinas kesehatan dan yang terkait harus serius dan benar-benar tanggap terhadap pandemi ini.
“Pemkot Tangsel harus tanggap dalam menangani pandemi Covid-19. Pandemi yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun ini semakin tidak terkontrol,” ucap Alex, panggilan akrab Alexander Prabu.
Dalam rilis yang dikirim ke Radar Tangsel.Com (Grup LintasNews.Co.Id), Rabu (20/1/2021), politisi gaek PSI ini menegaskan, Pemkot Tangsel harus mempunyai komitmen yang jelas dan kuat untuk menangani lecutan yang tinggi terhadap makin banyaknya klaster keluarga yang terpapar. “Kapasitas tes masih jauh dari standar WHO yaitu 1 per 1000 penduduk per hari,” cetusnya.
Kata anggota DPRD Kota Tangsel dari Daerah Pemilihan Tangsel III (Serpong dan Setu) ini menjelaskan, per 6 Januari 2021, kapasitas tes di Tangsel hanya 700 sampel per hari. “Dan proses pengecekan juga memakan waktu yang sangat lama,” tukasnya.
Hal itu, sebut politisi kelahiran Prabumulih, 1 Oktober 1964 ini menjadi salah satu penyebab munculnya klaster. “Klaster di keluarga dan orang-orang terdekat kita,” urainya.
Dan, Alex pun menuntut adanya terobosan baru selama pemeliharaan mesin PCR di Labkesda ini. “Pemkot tidak bisa berdiam diri dan membiarkan ribuan sampel tidak dicek begitu saja. Harus ada terobosan baru, mau itu bekerja sama dengan Laboratorium UI, rumah sakit swasta maupun menambah mesin PCR baru kalau kita benar-benar ingin mengendalikan pandemi ini,” tandasnya.
Dijelaskan anggota Komisi II (Bidang Kesejahteraan Rakyat) DPRD Kota Tangsel itu, pandemi ini masih akan berlangsung lama dan hanya akan menjadi semakin buruk jika tidak segera dikendalikan. “Jangan sampai kita berlindung di balik ‘false sense of security’karena kualitas tes kita yang rendah,” paparnya.
Untuk diketahui, hingga hari ini, total pasien Covid-19 di Tangsel sudah mencapai 3.604 kasus dengan 551 kasus aktif.(AGS)