LINTASNEWS- Rumah Lawan Covid-19 (RLC-19) zona 2 Tangsel, diresmikan pengoperasiannya oleh Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, pada Selasa (09/3/2021).
RLC Zona 2 Tangsel, ini berada di kawasan Tandon Ciater Serpong. Tempat karantina pasien Covid-19 ini berdiri di lahan seluas sekira 6.000 meter, berbentuk tenda dengan konsep glamour camping (glamping) sehingga mirip villa dan setiap bangunan diberi nama berbeda.
Glamour camping dibangun sebanyak 16 tenda dengan kapasitas 10 tempat tidur yang dibagi menjadi empat klaster. Setiap klaster akan dinamai sesuai pohon yang ditanam di halamannya. Seperti, Ketapang, Palem, Cemara, Bougenville.
Terdapat 150 tempat tidur untuk pasien Covid-19 kategori tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Berbagai fasilitas pun disediakan, dari mulai tempat tidur, di setiap tenda disediakan pendingin ruangan, wifi dan panic button.
Di setiap klaster terdapat kamar mandi, tempat cuci pakaian dan tempat cuci tangan di halaman. Saat meresmikan, Airin mengatakan, zona 2 akan langsung diisi pasien karantina yang saat ini berada di zona 1.
Setelahnya, gedung zona 1 RLC akan direnovasi sesuai kebutuhan, mengingat sudah hampir satu tahun digunakan dari sejak awal diresmikan pada April 2020 lalu.
“Hari ini adalah peresmian untuk rumah lawan covid yang Insya’allah mudah-mudahan akan segera digunakan. Di mana jumlah yang perhari ini ada 87 pasien di gedung utama yang nanti kami akan pindahkan ke sini dulu, sambil untuk perbaikan di gedung pertamanya,” ujar Airin.
Tema glamping membuat zona 2 RLC bak tempat wisata. Ditambah banyaknya lampu yang menghiasi di setiap klasternya. Airin memang sengaja mengonsep tempat karantina yang kerap diasosiasikan dengan ruang tertutup dan penuh batasan, menjadi tempat yang nyaman dan asri serta terbuka. Hal itu agar para peserta karantina merasa nyaman sekaligus bahagia.
“Gini pengalaman kami satu tahun berkecimpung, berkiprah dalam rangka penanganan Covid-19 salah satu faktor yang membuat percepatan proses sembuh adalah terbentuknya segera imunitas dalam tubuh. Salah satunya adalah membuat orang bahagia,” jelasnya.
Tempat karantina yang tertutup akan membuat pasien stres dan justru membuat Covid-19 semakin berdampak buruk.
“Jadi oleh karena itu mudah mudahan dengan suasana seperti ini, bisa membuat pasien yang OTG, gejala ringan bisa isolasi mandiri dengan kebahagiaan,” pungkasnya. (mth/ajk)