LINTASNEWS – Kabar duka datang dari mantan Ketua Umum dan juga tokoh Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Muhammad Iqbal Abdurrahman. Tokoh yang akrab disapa Abu Jibril itu wafat di kediaman pribadinya di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (25/1) pukul 23.05 WIB.
Kabar wafatnya Abu Jibril ini pertama diumumkan mantan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain di akun Instagram miliknya @tengkuzulkarnain.id pada Selasa (26/1).
Tengku mengaku kehilangan sosok Abu Jibril. Meski berbeda mazhab dalam Islam, ia menilai Abu Jibril tak pernah saling menyerang pemahaman mazhab orang lain saat berdakwah.
“Kami memang berbeda Madzhab Fiqih. Beliau Madzhab Salafi dan saya bermadzhab Syafi’i. Namun, tidak pernah kami saling menyerang kepahaman dan amal masing masing. Dan, beberapa kali kami tampil ceramah satu panggung bersama, walau isi ceramah masing masing dengan rujukan kitab yang berbeda. Betapa indahnya Islam,” kata Tengku dalam unggahan di Instagramnya tersebut.
Tengku menilai Abu Jibril merupakan sosok yang penuh perhatian semasa hidupnya. Ia mengenang pada Musim Haji 2017, Abu Jibril pernah menyuapi Tengku saat dirinya mengejar khatam Al-Quran di Arafah, Arab Saudi.
“Sejak pagi saya sudah tancap gas. Beliau membujuk saya untuk makan siang. Saya katakan saya tidak lapar dan ingin khatam sebelum Magrib. Lalu beliau mengambilkan makanan dan menyuapi saya, ‘Nanti ustaz sakit’,” kenang Tengku.
Selain itu, Tengku juga mengatakan dirinya dan Abu Jibril sempat satu pemikiran saat menolak ajaran Syiah dan menggelar aksi 411 dan 212 pada 2016 lalu.
Khusus untuk aksi 411 dan 212, Tengku memiliki kenangan sendiri dengan Abu Jibril. Ia mengatakan Abu Jibril sempat pingsan saat mengikuti aksi tersebut.
Aksi 411 dan 212 adalah rentetan demonstrasi yang dilakukan umat Islam di Jakarta untuk memprotes pernyataan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lantaran dianggap menghina Islam.
“Kenangan paling indah adalah saat kami bersama dalam barisan bela Agama 411 dan 212 bersama HRS, ananda Arifin Ilham, Syekh Ali Jaber dan lain-lain. Saat itu, beliau sempat pingsan tidak sadarkan diri,” kata Tengku.
Abu Jibril dikenal sebagai mantan Ketua Umum Majelis Mujahidin Indonesia. Nama Abu Jibril sempat disebut-sebut terkait dengan teror bom di hotel JW Marriott di Jakarta. Namun tidak terbukti hingga akhir penyelidikan oleh kepolisian.
Pada 26 Maret 2015 lalu, anak Abu Jibril, Ridwan Abdul Hayie meninggal saat berperang di Suriah. Ridwan tewas saat perang bersama pasukan Jabhat Al Nusra
Sementara itu adik almarhum Irfan S mengatakan, Abu Jibril wafat karena sakit komplikasi.
Menurut Irfan, sudah dua tahun belakangan ini Abu Jibril menderita sakit komplikasi. Pihak keluarga, kata Irfan, berencana memakamkan jasad Jibril di Pamulang, Tangsel selepas zuhur pada hari ini. (sak)