LINTASNEWS – Mogoknya penjual daging berjualan di wilayah Jabodetabek hari ini berimbas pada langkanya daging di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan.
Ibu-ibu warga Gria Jakarta, Pamulang yang biasa membeli aneka sayur dan daging dari pedagang sayur keliling mengeluhkan kelangkaan tersebut.
“Saya biasa beli daging dari Mbak Cas sayur. Rencananya hari ini pengen bikin rawon atas rekues anak saya yang paling kecil. Tapi daging gak ada, Mbak Cas gak dapat daging karena pedagang pada mogok berjualan,” kata Yuliati yang tinggal Gria Jakarta Blok i/4 kepada radartangsel.com (group lintasnews.com).
Menurut Mbak Cas seperti yang disampaikan Yuliati, tidak ada pedagang daging di Pasar Cimanggis, Ciputat yang berjualan hari ini. “Semoga saja segera ada solusi atas kelangkaan dan tingginya harga daging di pasaran,” harapnya.
Kondisi yang sama juga terjadi Pasar Plaza Borobudur, Ciledug, Kota Tangerang. Di pasar tersebut, para pedagang daging memilih berhenti berjualan hingga ada solusi dari pemerintah soal harga yang meroket gila-gilaan.
Aksi mogok berjualan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas melonjaknya harga daging sapi di rumah pemotongan hewan. Para pedagang mengaku selama dua bulan terakhir mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Ketua Paguyuban Pedagang Sapi Ciledug Sutisna kepada wartawan mengatakan, jika aksi mogok ini tidak didengar maka para pedagang akan menentukan atau menaikan harga daging di pasar. Menurut dia dengan kenaikan sekarang, maka harga yang untung bagi penjual di kisaran Rp 130.000 per kilogram. (sak)