LINTASNEWS-Pelatih personal atau personal trainer (PT) di tempat latihan kebugaran mewah Fitness First Pacific Palace Jakarta mengoda-godai member-nya. Korban pun mengadu ke manajemen secara tertulis.
Ironisnya, manajemen Fitness First tidak bersedia meminta maaf secara tertulis kepada korban. Perbuatan tidak pantas dan tidak menyenangkan itu dilakukan pelatih personal Fitness First bernama Ali.
Peristiwa bemula saat member Fitness First Pacific Palace bernama Nadia berlatih di lokasi kejadian pada Selasa, 9 Februari 2021, sekitar pukul 18.00 WIB. Ucap Nadia, peristiwa tidak menyenangkan itu terjadi pada hari Selasa, 9 Februari 2021, sekitar pukul 18.00 WIB.
“Ya kejadiannya hari itu (Selasa) di Fitness First Pacific Place Jakarta. Sekitar pukul 18.00 WIB, lah. Saya lagi main alat kaki waktu itu,” ungkapnya saat dihubungi wartawan, Minggu (14/2/2021).
Wanita cantik itu mengisahkan, saat sedang bermain alat kaki, pelaku (Personal Trainer Ali) lewat di depannya. Tidak lama kemudian, Nadia mengisahkan, pelaku bertanya dengan nada menggoda.
“Sama siapa?” ucap Nadia menirukan pelaku.
Kemudian, Nadia tidak langsung menjawab karena ia fokus latihan bermain alat kaki. Setelah ditanya lagi, Nadia baru menjawab, itu pun agak lama.
“Saya agak lama menjawab karena posisi saya sedang fokus latihan. Lalu, saya bilang, ‘sama orang yang di belakang saya’,” ujar Nadia sambil membei kode jari telunjuk tangan ke arah belakang yaitu saksi yang berinisial OOT.
Dan, kejadian itu pun disaksikan oleh saksi OOT dengan jelas. “Saya di belakang korban, sangat jelas melihat kejadian itu,” saksi OOT menjelaskan.
Karena merasa tidak nyaman ditanya-tanya terus dengan nada menggoda saat sedang fokus latihan, Nadia pun membuat laporan pengaduan secara tertulis ke manajemen. “Isi laporan itu menyatakan bahwa saya merasa diganggu karena digoda,” korban berkata.
Tidak hanya Nadia, saksi OOT pun ikut membuat laporan aduan tertulis soal perbuatan tidak menyenangkan itu ke General Manager Fitness First Pacific Palace Jakarta, Linda. Laporan aduan tersebut diterima Linda.
Menanggapi laporan aduan tertulis member atas ketidaknyamanan korban yang diakibatkan perbuatan pelaku, ironisnya, Linda enggan membuat permintaan maaf secara tertulis. “Masak cuma lisan, permintaan maafnya harus tertulis, dong. Kan, kita membuat laporan aduannya tertulis,” kata saksi OOT yang diiyakan Nadia.
Korban menuntut agar manajemen Fitnes First Pacific Palace membuat permintaan maaf secara tertulis supaya profesional. “Dan harus ada punishment (hukuman) kepada pelaku dong supaya ke depan tidak ada hal seperti gini lagi. Agar ada efek jera kepada pelaku,” tandas saksi OOT yang diiyakan lagi oleh korban.
Yang ironisnya lagi, tidak ada kamera CCTV di dalam ruangan atau lokasi kejadian. “Ini aneh dan tidak profesional Fitness First Pacific Palace. Masak tempat gym mewah gini enggak ada CCTV-nya? Kalau ada insiden kecelakaan atau lainnya gimana?” kritik saksi OOT.
Sementara itu, General Manager Fitness First Pacific Palace Jakarta, Linda saat dikonfirmasi wartawan hanya membisu. Wartawan menghubungi ponsel Linda beberapa kali, tapi tidak diangkat.
Pun saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Linda hanya membisu. Beberapa pertanyaan konfirmasi tentang insiden memalukan itu tidak ditanggapi oleh Linda.
Padahal, pesan WA yang dikirim wartawan telah centang biru alias terbaca oleh Linda. Sayangnya, Linda diam seribu bahasa alias hanya membisu lagi. (AGS)