LINTASNEWS – Penemuan sesosok mayat laki-laki di Sungai Cilemer, Kampung Pamunuhan, Desa Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (10/2) bikin geger.
Pasalnya, saat ditemukan mayat yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu mengenakan kasos bertuliskan ‘Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang’. Saat ditemukan, posisi mayat sudah mengambang.
Terkait penemuan mayat ini, Ketua Pokja Wartawan Kabupaten Tangerang Bambang memberikan klarifikasi. Menurutnya, yang meninggal tersebut bukanlah anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang.
“Apalagi, infonya mayat tersebut terdapat ciri-ciri ada tato gambar perempuan di bagian lengan tangannya. Dan anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang tidak ada yang punya tato gambar perempuan di lengan tangannya,” kata Bambang dalam keterangan elektroniknya.
Terkait kaos seperti yang dikenakan oleh mayat tanpa identitas itu, Bambang mengatakan bahwa kaos tersebut adalah kaos saat kegiatan pelatihan jurnalistik yang dilakukan Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang di Sport Club Citra Raya sekitar tahun 2013-an silam.
Pada waktu itu, peserta paling banyak adalah anggota Asosiasi Pengerajin Tangerang (APTA), yaitu pelaku IKM alas kaki di Tangerang. Kaos itu juga dibagikan kepada peserta termasuk anggota APTA yang ikut dalam acara tersebut.
“Dari situlah, begitu mendengar kabar penemuan mayat tanpa identitas dan mengenakan kaos ‘Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang’, sebagai Ketua APTA saya juga coba cari info dari anggota saya, tapi belum ada yang mengetahui terkait korban,” tambah Bambang.
“Mungkin karena kaos itu sudah lama sekali dicetak dan dibagikan, bisa saja juga sudah berpindah pakai kepada orang lain. Sehingga tidak banyak tahu, pindah pakai ke siapa saja, susah dilacak,” kata dia lagi.
Hal yang sama dikatakan Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Tangerang Faisal Rachman Syam. Menurutnya, mayat yang ditemukan di Sungai Cilember itu bukan anggota PFI Tangerang.
“Saya sudah cek, yang bersangkutan bukanlah anggota PFI Tangerang,” kata Faisal.
Selain mengenakan kasos bertuliskan ‘Pokja Wartawan Kabupaten Tangerang’, mayat itu juga mengenakan celana jeans warna biru. Di lengannya juga terdapat tato bergambar perempuan.
Hingga saat ini, polisi belum mengetahui identitas korban. Polisi menyebut tidak ditemukan KTP dan tanda pengenal lainnya di tubuh korban.
“(Pakai kaos pokja wartawan) sepintas kaus hitam, celana Levis aja itu tadi. (Apa itu wartawan) kita belum tahu, identitas juga belum ada,” kata Kapolsek Pagelaran, AKP Subagiyono, melalui telepon selulernya, Rabu (10/2).
Subagiyono, ihwal penemuan mayat tanpa identitas itu bermula saat awa warga yang melintas di atas jembatan Sungai Cilemer. Saat itulah, warga melihat seperti adanya sesosok mayat yang sudah mengambang.
Warga itu kemudian melapor ke Polsek Pagelaran untuk dievakuasi agar tidak hanyut ke laut. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah tidak bisa lagi dikenali. Tubuhnya pun sudah membengkak dan berwarna hitam. Jenazah tersebut kemudian dibawa ke RSUD Pandeglang untuk dilakukan otopsi.
Pihak kepolisian belum bisa memastikan identitas dan penyebab korban meninggal dunia. Kasus tersebut kini ditangani oleh Polres Pandeglang.
” (Dugaan pembunuhan) kita belum bisa menyampaikan itu. Diserahkan ke Reskrim Polres Pandeglang,” jelasnya. (bd/sak)