LINTASNEWS– Pengakuan mengejutkan muncul dari Ahmad Junaidi, pengemudi ojek online (Ojol) yang ditangkap tim densus 88 antiteror di Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan pada Sabtu 27 Maret 2021 malam lalu. Pengakuan itu disampaikan Junaidi melalui rekaman video dan telah beredar di kalangan awak media.
Ahmad Junaidi menjadi salah satu terduga teroris yang diketahui terlibat dalam perakitan bom aseton peroksida (TATP). Dalam video itu, Ahmad Junaidi mengaku sebagai simpatisan FPI. Dia mengaku pertama kali terjerumus dalam lingkaran aktivitas teroris itu saat mengikuti jamaah pengajian Yasin Walatif.
“Saya tergabung dalam jamaah pengajian Yasin Walatif di bawah pimpinan Habib Husein Hasni Condet, dan diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota. Jamaah pengajian,” kata Junaidi.
Habib Husein Hasni sendiri juga telah ditangkap tim Densus 88 Antiteror. Seusai pengajian, banyak dibahas tentang keadaan negara. Namun yang paling disoroti, protes terhadap negara yang mulai dikuasai oleh Tiongkok.
“Setelah kajian kami banyak membahas tentang keadaan negara yang sudah dikuasai oleh Tiongkok, masalah tenaga kerja, kekayaan alam serta kekuatan industri telah dikuasai oleh Tiongkok,” ujarnya.
Dirinya kemudian diajak melakukan pelacakan terhadap industri Tiongkok yang berada di Indonesia yang akan dijadikan salah satu target untuk aktivitas terornya.
“Teman saya yang bernama Bambang dan Agus, memberikan semangat untuk mengajak melakukan pelacakan di industri-industri Tiongkok yang berada di Indonesia,” tuturnya.
Junaidi juga mengaku menjemur bahan peledak dari aseton dan HCl di rumahnya. “Menjemur serbuk bahan peledak yang dari aseton dan HCl selama tiga hari di rumah, lalu saya serahkan kembali kepada Agus. Setelah itu, saya kumpulkan kembali menjadi tiga stoples dalam bentuk serbuk yang sudah kering. Dan adapun pengajian mengajak kami untuk pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing,” jelasnya.
Diketahui, Ahmad Junaidi, ditangkap Tim Densus 88 Antiteror atas dugaan terorisme pada Sabtu (27/3/2021) malam di rumah kontrakannya di kawasan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur.
Junaidi merupakan eks simpatisan FPI dan berencana akan melakukan aksi teror. Hal itu dibuktikan dengan diamankan barang bukti berupa 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak siap racik.
Pengakuan serupa juga dilontarkan Wiloso Jati, Bambang Setiono dan Zulaimi Agus, terduga teroris lainnya. Baik Agus, Bambang dan Junaidi mengaku sempat belajar ilmu kebal di Sukabumi sebelum melancarkan aksinya.
“Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib, minta doa dan minta diisi ilmu kebal,” kata Agus.
Agus menambahkan, tidak hanya dirinya yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain yakni Habib Husein Hasni, Malik, Bambang, Jerry dan Wiloso Jati, juga diisi ilmu kebal.
“Habib (Husein) pernah perintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi, sebagai pembekalan persiapan aksi,” ucapnya.
Apakah orang yang di video itu benar? Siapa yang merekam dan menyebarkan video tersebut? Hingga kini belum jelas. Mth/ajk)