JAKARTA – Peserta didik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) menggelar seminar Nasional.
Seminar yang mengangkat tema ‘Tantangan Pemilu 2024: Mereduksi Politik Identitas’ tersebut berlangsung di ruang Gajah Mada, Gedung Lemhannas, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Kegiatan dibuka langsung oleh Gubernur Lemhannas Andy Widjajanto seta menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
Selain itu, Staf Khusus Kemenkominfo Dedy Permadi, dan anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung pun turut menjadi narasumber.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pembicara kunci pada kegiatan itu serta menyampaikan sambutan secara virtual. Jokowi menyambut baik pelaksanaan seminar.
Menurutnya, seminar yang diprakarsai PPRA LXIII itu merupakan bentuk aktualisasi sesanti Tanhana Dharma Mangrva atau tidak ada kebenaran yang mendua sehingga diharapkan dapat mereduksi politik identitas.
“Saya harap seminar ini menghasilkan kebijakan yang dapat diimplementasikan dengan baik untuk memperkuat konsolidasi demokrasi dengan merumuskan strategi utama dalam mereduksi politik identitas dan juga melakukan adopsi teknologi dalam infrastruktur digital demokrasi untuk melahirkan pemilu yang lebih baik,” ucap Presiden.
Presiden juga mengatakan, sesanti Tanhana Dharma Mangrva dirumuskan bukan untuk membuat perbedaan, melainkan untuk mempersatukan.
“Sesanti yang dibuat untuk memastikan kemajemukan menjadi pilar persatuan. Mengarahkan kita untuk merajut kebhinekaan menjadi satu persaudaraan yang abadi,” ujar Presiden.
Presiden juga menyebut, Pemilu serentak akan menjadi ujian yang sesungguhnya bagi Bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi. Ia menambahkan, Pemilu Serentak bukan sekadar menjalankan mandat Reformasi 1998.
“Tapi kita harus dapat menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan demokrasi yang matang,” tuturnya.