Lintas News-Sah sudah kerjasama antara Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM setelah pimpinan kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MOU) Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan kerjasama MOU itu dilakukan pada Kamis siang (17/06/2021), pukul 14.00 WIB.
Dalam penandatanganan MOU di Kampus STIH IBLAM, Jl. Kramat Raya, No. 25 l, Senen, Jakarta Pusat itu, pihak PAJ diwakili Ketua Umum Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ), Ing. Ir. H. M. Vidi Galenso Syarief, VDI, S. H., M. H. Sedangkan, pihak IBLAM, diwakili Ketua STIH IBLAM, Dr. Gunawan Nachrawi, S.H., M.H.
Penandatanganan kerjasama itu disaksikan jajaran pengurus PAJ dan pimpinan serta Civitas Akademika STIH IBLAM dengan memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Dalam sambutannya, Vidi selaku ketua umum PAJ mengatakan, Perhimpunan Alumni Jerman ini didirikan oleh mantan Presiden RI, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng.
“Sampai sekarang ini, baru 8 sampai 10 provinsi PAJ yang ada di Indonesia,” ujarnya seraya memperkenalkan jajaran pengurusnya.
Vidi lebih lanjut mengatakan, program atau MOU kali ini adalah yang ke-3 yang dilakukan PAJ selama 6 bulan pertama kepengurusannya. “Pertama MOU dengan Perwira (Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia). Dengan Perwira, kaitannya di bidang IT dan market place,” ucapnya.
Kemudian, yang ke-2, kata Vidi, adalah MOU dengan Kamar Dagang Industri (Kadin) Raja Ampat. “MOU dengan Kadin Raja Ampat, kaitannya adalah di bidang bisnis dan pariwisata,” cetusnya.
Dan, papar adik kandung pengacara kondang Dr. Hj. Elza Syarief, S. H., M. H yang merupakan dewan kehormatan Perhimpunan Alumni Jerman ini, MOU ke-3 adalah dengan STIH IBLAM. “Yang ke-3, dengan STIH IBLAM ini MOU di bidanh pendidikan dan penelitian (Tri Dharma Perguruan Tinggi),” sebutnya.
Ketika ditanya mengapa MOU-nya dengan STIH IBLAM? Vidi yang juga seorang pengacara ini menjelaskan, kebetulan, dirinya adalah dosen di STIH IBLAM. “Saya kebetulan dosen IBLAM sudah sejak 2014. Dan, saya juga alumni STIH IBLAM. Sudah 25 tahun kampus ini berdiri dan sangat bagus dosen-dosennya, termasuk Pak Bismar Siregar (mantan hakim agung),” paparnya.
Dia berharap, dengan kerjasama ini, STIH IBLAM bisa membuka program studi (prodi-prodi) lainnya. “Supaya ke depan, IBLAM bisa jadi universitas yang levelnya nasional bahkan internasional. Seperti kerjasama dengan Jerman ini, kan imaje-nya beda (high class),” tukasnya.
Vidi pun membayangkan, pertama, bila IBLAM bisa mengirimkan mahasiswa ke sana dan kerjasama studi, maka sangat bagus itu. “Di tingkat sarjana, di sana juga banyak fakultas hukum. Lalu, menyelenggarakan penelitian-penelitian untuk dosen-dosen IBLAM-nya. Tentu penelitian termasuk penulisan jurnal-jurnalnya. Pengacara-pengacara senior itu juga studi bandingnya di Jerman seperti O. C. Kaligis, Elza Syarief. Di sana juga ada program-program beasiswa,” urai Vidi.
Dengan MOU ini, Vidi berharap ke depan bisa berpengaruh ke kurikulum IBLAM. “Misalnya, mahasiswa harus belajar bahasa Jerman. Dan tadi Pak ketua yayasan bilang akan ada rak khusus untuk literasi Jerman di perpustakaan,” paparnya.
Ditegaskan Vidi, terpenting, setelah MOU ini, segera dibentuk kelompok kerja (pokja). “Mudah-mudahan bisa terwujud,” harapnya.
Ketua Yayasan LPIHM IBLAM, Rahmat Dwi Putranto, S. H., M.H. dalam sambutannya mengatakan, pihaknya berterima kasih pada Ketua Umum PAJ, Vidi Galenso Syarief atas MOU ini. “Ke depan, lulusan IBLAM bisa ke Jerman saya harapkan. Dan mahasiswa IBLAM yang fresh dari SMK/SMA bisa juga ke Jerman. Insya Allah, MOU ini jangan disia-siakan. Target-target peningkatan SDM mudah-mudahan tercapai. Kita sudah sepakat kerjasama dan harus kita gunakan momen ini sebaik mungkin,” ucap Rahmat.
Pekerjaan Rumah (PR) terbesar setelah MOU, kata Rahmat, adalah apa yang bisa kita lakukan segera pascapenandatanganan kerjasama ini. “Misalkan, pendidikan bahasa Jerman di IBLAM langsung kita terapkan untuk mahasiswa,” cetusnya.
Diterangkan Rahmat, Insya Allah, bulan depan, pihaknya membuka perpustakaan yang salah satu raknya khusus disediakan untuk buku-buku bahasa Jerman sebagai literasi. “Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya pada teman-teman PAJ. Semoga bisa membawa kemajuan Indonesia ke depan,” tandasnya.
Rahmat mengatakan, pihaknya selama ini sudah melakukan kerjasama 100 lebih baik di tingkat nasional maupun internasional. “Di antaranya dengan Rusia, Malaysia dan ini dengan Jerman. Juga dengan perusahaan-perusahaan dan stakeholder lainnya,” jelasnya.
Dia pun bangga karena lulusan IBLAM banyak yang menjadi tokoh dan pejabat publik di negeri ini. “Ada mantan Ketua MK Anwar Usman, komisioner KPK Basaria Panjaitan, Pak Zulkarnain (KPK), mantan ketua MA Hatta Ali, juga pejabat KY,” paparnya.
Sementara itu, Ketua STIH IBLAM, Dr. Gunawan Nachrawi, S. H., M. H. dalam sambutannya mengatakan, MOU ini adalah MOU pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kita MOU pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” ucap Gunawan.
Langkah awal realisasi MOU ini adalah pendidikan dan penelitian. “Saya sambut gembira kerjasama ini. Mudah-mudahan bermanfaat MOU pelaksaan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini,” ucapnya.
Gunawan berharap, dengan kerjasama ini, PAJ dan IBLAM bisa saling mengisi. “Siapa tahu nanti ada perubuhan kurikulum, misalnya,” terangnya.
Wakil Ketua I STIH IBLAM, Dr. Marjan Miharja, dalam sambutannya mengatakan, potensi kerjasama dengan PAJ dan kampus di Malaysia yang sudah dijalin sangat luar biasa. “Kerjasama dalam pertukaran mahasiswa dan dosen. Juga nanti bisa dicarikan tokoh-tokoh dan peneliti di sana yang hebat-hebat dan bagus. Serta, diharapkan ada penulisan buku,” Marjan mengharapkan. (AGS)