LINTASNEWS – Pesantren merupakan lembaga pendidikan pencetak kader Islam. Tak hanya spiritual, santri juga dibekali ilmu kemandirian.
“Mari kita saling menjaga kehidupan sesama tidak hanya meningkatkan kesejahteraan materil tetapi bisa menciptakan para hafidz quran. Potensi menjadi sebuah kekuatan ekonomi kreatif, santri digitalpreneur dapat menjadi wirausaha muslim yang bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” terang Menparekraf RI Sandiaga Uno saat kegiatan hybrid yang diselenggarakan OK OCE Kemanusiaan di Rumah Tahfidz Zabisa, Temanggung, Jawa Tengah, 6 Oktober 2021.
Sandiaga mengaku melihat ada potensi besar para santri dapat mengubah bangsa. Santri digitalpreneur didorong bahwa inovasi dan kreatifitas mensejahterakan masyarakat menjadi wirausaha muslim dapat membuka lapangan kerja seluas luasnya.
Para penghafal Alquran ini, menurut penelitan di Amerika baru-baru ini bahwa seseorang yang memaksa menghafal kecerdasan bisa meningkat tiga kali lipat.
Direktur Rumah Hafidz Zabisa Putra, Tri Hermawanto mengatakan, beras merupakan kebutuhan utama manusia yang mana nantinya melahirkan para penghafal Alquran.
Sinergi lima ponpes mampu memotivasi hafal Alquran dan mandiri, mensejahterakan lingkungan. “Saya yakin ada program-program yang bisa kita jalankan untuk mendukung kebangkitan ekonomi,” kata dia.
Hal ini juga disepakati oleh Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE bahwa para santri nantinya bisa menjadi potensi kekuatan ekonomi kreatif dalam menciptakan lapangan kerja.
Sementara itu, penyebaran Covid-19 di Indonesia masih menjadi persoalan besar. Petani bukan tidak mengalami masalah di tengah pandemi ini.
Petani padi saat ini dihadapkan pada masalah turunnya harga jual. Organisasi sosial, OK OCE Kemanusiaan, menjawab hal ini dengan memberikan program beras kemanusiaan.
Ketua OK OCE Kemanusiaan Salman Khabibi menjelaskan, program beras kemanusiaan ini untuk membantu para petani di tiga desa, yaitu di Kecamatan Bayan, Purworejo. Desa Krandegan, Tangkisan dan Tanjung Rejo.
“Beras di sana harganya sedang turun, dengan membeli beras di petani tiga desa itu dengan harga kompetitif sebanyak tiga ton. Kami branding di salurkan ke tiga pondok pesantren tahfiz quran di Kebumen, Purworejo dan Temanggung dan Sleman Jogjakarta,” kata Salman.
Harapannya dengan adanya program ini semoga petani menjadi lebih sejahtera dan bermanfaat, pahala bagi donatur dan keberkahan untuk kita semua.
Penyerahan simbolis beras kemanusiaan dari OK OCE Kemanusiaan kepada Rumah Tahfidz Zabisa, Temanggung, Jawa Tengah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Ketua OK OCE Forever, Esti Ginting, Komisaris Al Qosbah, Shabani Shodaq, Tri Hermawanto, Direktur Ponpes Zabisa. (sak)