LINTASNEWS – Berita mengejutkan datang dari Presiden Pakistan Arif Alvi. Dia mengaku terbukti positif COVID-19 usai menerima dosis pertama vaksin yang tak disebut mereknya, Senin (29/3).
Apa yang disampaikan Arif Alvi ini sangat mengejutkan karena lebih dari sepekan sebelumnya, pengumuman serupa juga disampaikan perdana menteri.
Yang lebih mengejutkan lagi, di hari yang sama, Senin (29/3), Menteri Pertahanan Pervez Khattak juga mengatakan dirinya positif COVID-19.
“Kita semua perlu menanggapi gelombang ketiga (pandemi) dengan sangat serius. Semoga Allah melindungi kita semua,” tulis Khattak.
Virus corona berkembang pesat di negara Asia Selatan itu. Tercatat total 659.116 infeksi dan 14.250 lebih kematian akibat COVID-19, dengan 4.525 kasus serta 41 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah sedang mempertimbangkan penerapan pembatasan COVID yang lebih ketat termasuk larangan menggelar resepsi pernikahan dan pertemuan berskala besar.
Pakistan mulai meluncurkan program vaksinasi awal Maret ini, dengan memprioritaskan petugas medis garda terdepan dan kelompok berisiko tinggi. Namun, negara itu mengalami kemunduran akibat keraguan terhadap vaksin dan kedatangan vaksin yang tertunda.
Perdana Menteri Imran Khan terbukti positif COVID-19 dua hari setelah menerima dosis pertama vaksin awal Maret ini. Menurut pejabat, kemungkinan perdana menteri sudah terinfeksi sebelum divaksin.
Sejumlah foto yang dirilis oleh pemerintah pada 15 Maret menunjukkan presiden menerima vaksin, tetapi tidak disebutkan vaksin merek apa yang telah diterima olehnya. (sak)