LINTASNEWS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu bantuan Mobile Laboratory Biosafety Level (BSL)-2 dari pemerintah pusat untuk mendeteksi kasus Covid-19.
Bantuan itu dibutuhkan karena alat PCR untuk mendeteksi virus SARS CoV-2 yang dimiliki Laboratorium Kesehatan Daerah Tangsel mengalami kerusakan. Namun, bantuan dari Kementerian Riset dan Teknologi ini diperkirakan baru tersedia pada Februari mendatang.
“Awal Februari, insya Allah, pemerintah kota akan mendapatkan bantuan Mobile Lab BSL-2 dari Kementerian Riset dan Teknologi,” Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/1/2021).
Mobile Lab BSL-2 adalah kendaraan yang memiliki kelengkapan untuk melakukan uji sampel swab untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19. Kapasitasnya sekitar enam ratus tes per hari.
“Dan hasilnya bisa didapatkan dalam waktu delapan jam,” ujar Airin.
Menurut Airin, memaksimalkan tes swab secara masif menjadi salah satu strategi Pemkot Tangsel menekan laju penularan Covid-19. Strategi lain juga dilakukan dengan terus memonitor pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sementara di tingkat hilir, Pemkot Tangsel terus menambah kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19. Labkesda Kota Tangerang Selatan sebelumnya menghentikan sementara pemeriksaan sampel terkait Covid-19 dengan metode PCR mulai Rabu lalu.
Dalam surat edaran pemberitahuan nomor 800/088/Labkesda/2021 yang diterima Kompas.com, Kepala Labkesda Tangerang Selatan Riki Hermawan menyampaikan, pihaknya tidak menerima sampel atau spesimen terkait Covid-19 untuk sementara.
“Bersama ini UPT Laboratorium Kesehatan Daerah memberitahukan bahwa mulai tanggal 20 Januari 2021 tidak menerima sampel Covid-19,” ujar Riki dalam surat edarannya, Rabu.
Hal tersebut karena ada kerusakan alat PCR SARS CoV-2 di Labkesda dan kini dalam proses perbaikan atau maintenance.
Riki mengatakan, Labkesda tidak menerima pemeriksaan sampel Covid-19 dengan metode PCR sampai waktu yang tidak ditentukan. (mth/kpc)
|