LINTASNEWS – Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) di Kota Tangerang Selatan, Banten, dan tujuh perguruan tinggi di Indonesia dan negara lain mengembangkan penelitian mengenai manajemen limbah makanan.
Wakil Rektor II Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Eddy Yusuf mengatakan, penelitian ini disponsori oleh Uni Eropa melalui Lrogram internasional Erasmus+ CBHE.
Sebagai langkah awal telah dilakukan pertemuan perdana secara daring membahas mengenai manajemen limbah makanan.
Sementara itu untuk universitas lain yang terlibat dalam penelitian ini adalah Universitas Katolik Parahyangan, Ghent University, Tempere University, Binus University, Universitas Prasetya Mulia, Universitas Ma Chung dan Hotelschool The Hague.
Isu mengenai limbah makanan mengemuka karena dipengaruhi oleh pola pikir dan budaya. Hal ini merupakan problem multidisiplin yang memiliki dampak luas khususnya dalam konteks masyarakat urban.
Untuk itu, UPJ melibatkan program studi desain komunikasi visual dan program studi ilmu komunikasi untuk terlibat secara aktif dan berkontribusi menelurkan ide dan gagasan, pengembangan serta pemutakhiran kurikulum terkait dengan isu-isu limbah makanan.
Selain itu UPJ juga berperan aktif untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terkait dengan isu limbah makanan yang dituangkan dalam bentuk kampanye, penyuluhan dan pengabdian masyarakat kepada stakeholders yang relevan.
“UPJ sebagai bagian dari Grup Pembangunan Jaya memusatkan diri pada kajian urban,” kata Eddy Yusuf di Kota Tangerang Selatan, Kamis (18/2).
Isu limbah makanan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pola pikir dan perilaku masyarakat urban. Keterlibatan UPJ dalam proyek ini menjadi kendaraan yang baik untuk memberikan kontribusi nyata dalam pemahaman masyarakat urban tentang limbah makanan dan dampaknya.
Dikatakannya proyek ini akan menandai kolaborasi delapan universitas di Eropa dan Indonesia. Kolaborasi ini juga tak hanya untuk pengembangan dan penyaluran ilmu oleh Universitas Eropa tetapi juga bersama – sama menjadi wadah untuk pelaksanaan dan eksplorasi ilmu tersebut dalam lingkup lingkungan khususnya isu limbah makanan dan kekurangan pangan sebagai permasalahan dunia.
Lalu penelitian yang akan dilaksanakan dalam tiga tahun ini terbagi dalam kegiatan studi lokal di Indonesia mengenai manajemen food waste. “Puncaknya adalah integrasi pengetahuan food waste management dalam kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui partisipasi lokal lima universitas di Jakarta, Bandung dan Malang, project ini diharapkan akan menjangkau dan menyebar di seluruh pulau Jawa,” ujarnya.
Pertemuan perdana yang telah dilaksanakan dihadiri para ahli seperti Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Jelle Soldien dari Ghent University, Elina Narvanen dari Tempere University dan Annne De Visser-Amundson dari Hotelschool The Hague. (sak)