LINTASNEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membebaskan warga Jakarta untuk bersedia divaksin COVID-19 atau tidak. Anies mengatakan, Pemprov DKI hanya menganjurkan kepada warga agar bersedia disuntik vaksin COVID-19.
Soal banyak warga yang menolak divaksin, Anies tak mau memaksakan. Karena sifatnya hanya himbauan, bila ada warga yang menolak maka itu hak setiap warga.
“Jadi, kalau saat ini kami kan menawarkan. Ditawarkan, mau diambil atau tidak kan hak warga,” ujar Anies.
Menurut Anies, pihaknya sudah menganjurkan kepada warga yang jadi target vaksinasi untuk bersedia disuntik. Namun ada warga yang menolak dengan berbagai alasan. Anies pun tak bisa berbuat banyak.
Mantan Mendikbud ini pun tak mau memikirkan soal sanksi bagi warganya yang menolak divaksin. Ia mengaku, Pemprov DKI hanya fokus untuk memperbanyak jumlah orang yang divaksin, demi mencegah penularan Covid-19.
“Sekarang semuanya dimulai dengan anjuran untuk vaksinasi dan mereka mendaftar. Kemudian dari situ dilakukan vaksinasi. Jadi kita pada fase mengundang, dengan harapan ini bisa membantu untuk mencegah keterpaparan,” jelas Anies.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga enggan menerapkan sanksi pada warga yang menolak vaksin Corona. Karena menurutnya, ketersediaan vaksin corona saat ini masih belum mencukupi.
“Jawa Tengah gimana tidak ada, tidak usah dihukum. Vaksinnya saja belum ada, masa mau dihukum. Kecuali 1 bulan ini vaksin se-Indonesia mesti selesai. Kalau ada yang nggak mau, boleh lah kita hukum. Tapi kan sekarang vaksinnya masih dicicil, ya kita juga musti sabar,” kata Ganjar.
Bagi warga yang menolak vaksin, kata Ganjar, akan diutamakan untuk dilakukan edukasi. (mth/oln)